1.
Masih ingatkah kita dengan Ketua MK yang
mengusulkan koruptor untuk dipotong jarinya? Belakangan beliau tertangkap
tangan oleh KPK menerima suap.
2. Masih
ingatkah kita dengan Anggota DPRD DKI yang berniat maju di Pilkada dengan
program menegakkan Syariat Islam di Ibukota negara RI? Belakangan KPK juga
menangkap yang bersangkutan atas uang suap yang diterimanya.
3. Belum
hilang pula dari ingatan kita begitu bersemangatnya aktivis Partai Dakwah di
setiap kesempatan yang selalu koar-koar soal hijab syar'i ? Lantas beberapa
waktu lalu kita mengetahui istri muda sang Ketua Partai Dakwah yang masih SMU
tidak pakai hijab, bahkan beberapa minggu lalu seorang anggota parlemen dari
partai yang sama menikahi perempuan muallaf yang juga tidak pakai jilbab.
4. Dan
masih terekam dalam jejak digital bagaimana seorang Ketua DPD mengusulkan
hukuman mati bagi koruptor? eh beliau tertangkap tangan menerima suap beberapa
hari yang lalu.
5. Atau
di masa silam gencar sejumlah partai Islam menolak perempuan menjadi pemimpin,
namun mereka kemudian menurunkan Gus Dur dan menaikkan Mega sebagai presiden?
6. Atau
sekarang sejumlah pihak menolak petahana ibu kota dengan alasan ayat kitab
suci, tapi malah menyorongkan perempuan dari kota lain sebagai calon
penantangnya,
7. Atau
menyalonkan seorang tokoh dari partai Islam lainnya yang telah menikahi
perempuan filipina dan belum berjilbab.
8. Ada
juga partai dakwah yang menerima kandidat non-muslim di pilkada surakarta
lengkap dengan berbagai penjelasan syar'i-nya, lantas sekarang kuat sekali
menolak calon non-Muslim. Mereka pakai Syariat Islam untuk menolak atau
mendukung orang sesuka mereka saja.
9. Sudah
beberapa dari berbagai partai dakwah, partai islam yang terjerak korupsi
Nah, mulai saat ini berhati-hatilah setiap
politisi bicara soal Syariat Islam. Jangan mudah terpesona. Jangan mudah
menganggap mereka tokoh Islam hanya karena bicara satu-dua ayat dan hadits.
Lihat track record mereka. Cukup sudah politisasi syariat Islam untuk
kepentingan sesaat. Mereka menjual ayat Allah dengan harga yang murah.
Rakyat lapar, mereka kasih ayat. Kota kumuh,
mereka beri hadits. Sungai bau, mereka kasih fatwa. Politisi korup, mereka
kasih khutbah. Begitulah Syariat Islam di tangan para politisi dan parpol.
Tidak ada program konkrit yang mereka tawarkan selain menggunakan mimbar masjid
untuk ngompol (ngomong politik).
Kembalikan urusan Syariat Islam kepada para
Kiai/Ulama. Rebut kembali Syariat Islam dari tangan para politisi. Kita
kembalikan Syariat Islam ke jalurnya yang benar agar tidak cuma jadi bahan
kampanye para politisi. Mari kita jaga kesucian Syariat Islam dari tangan
politisi kotor.